Profil Desa Tambaksari

Ketahui informasi secara rinci Desa Tambaksari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Tambaksari

Tentang Kami

Desa Tambaksari, Kedungreja, Cilacap, Jawa Tengah, merupakan wilayah agraris seluas 7,72 km² dengan populasi 14.303 jiwa. Berbatasan langsung dengan Sungai Citanduy, desa ini memiliki potensi besar di sektor pertanian, peternakan, dan UMKM yang terus dik

  • Lumbung Pangan

    Mayoritas wilayah berupa persawahan produktif yang menjadi penopang utama ekonomi dan ketahanan pangan lokal

  • Komunitas Dinamis

    Dengan jumlah penduduk signifikan dan struktur sosial yang aktif melalui RT/RW, menunjukkan kehidupan masyarakat yang dinamis

  • Potensi Pengembangan

    Adanya kegiatan agrobisnis, pesantren produktif, dan dukungan pemerintah desa mengindikasikan potensi pengembangan ekonomi dan sumber daya manusia yang berkelanjutan

Pasang Disini

Desa Tambaksari, yang terletak di Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, merupakan salah satu dari sebelas desa di wilayah kecamatan tersebut yang menunjukkan vitalitas sebagai pusat kegiatan masyarakat dan basis ekonomi agraris. Dengan luas wilayah mencapai 772 hektar atau 7,72 kilometer persegi, Tambaksari menjadi kanvas bagi kehidupan ribuan warganya dan menyimpan beragam potensi yang terus digali untuk kemajuan bersama.

Secara geografis, Desa Tambaksari memiliki posisi yang cukup strategis. Sebelah utara, desa ini berdampingan dengan Desa Rejamulya. Di sisi selatan, berbatasan dengan Desa Sidanegara. Sementara itu, batas timurnya bersinggungan dengan Desa Kedungreja dan Desa Bangunreja. Yang paling signifikan, di sebelah barat, aliran Sungai Citanduy menjadi batas alami sekaligus sumber daya penting bagi desa. Keberadaan sungai ini tidak hanya menandai batas fisik tetapi juga mempengaruhi lanskap pertanian dan kehidupan sebagian masyarakat.

Struktur Pemerintahan dan Demografi

Pemerintahan Desa Tambaksari menjalankan roda administrasinya dengan struktur yang terorganisir, melayani kebutuhan masyarakat yang terbagi ke dalam 4 dusun, 8 Rukun Warga (RW) dan 56 Rukun Tetangga (RT). Struktur ini memastikan layanan publik dan koordinasi pembangunan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber, termasuk Wikipedia dan data referensi Kemendikbud, jumlah penduduk Desa Tambaksari mencapai sekitar 14.303 jiwa yang tergabung dalam kurang lebih 3.844 Kepala Keluarga (KK).

Data Sensus Penduduk 2020 yang dirilis BPS Kabupaten Cilacap menunjukkan angka spesifik untuk Tambaksari, yaitu 5.307 penduduk laki-laki dan 5.180 penduduk perempuan, mengindikasikan komposisi gender yang relatif seimbang. Kepadatan penduduk ini mencerminkan dinamika sosial yang cukup tinggi di wilayah tersebut.

Kepemimpinan di Desa Tambaksari, seperti yang tercatat dalam pemberitaan media lokal pada Maret 2024, diemban oleh Kepala Desa Rasimun. Salah satu fokus pemerintahan desa adalah memastikan kelengkapan struktur perangkat desa untuk optimalisasi pelayanan. Hal ini terlihat dari pelantikan Kaur Perencanaan baru pada periode tersebut, yang bertujuan untuk membantu Kepala Desa dalam pelaksanaan tugas, wewenang, serta tanggung jawabnya, terutama dalam mengedepankan kepentingan masyarakat Desa Tambaksari.

Agraris sebagai Tulang Punggung

Sektor pertanian merupakan tulang punggung utama perekonomian Desa Tambaksari. Luasnya lahan persawahan, didukung oleh kondisi geografis dan sumber air dari Sungai Citanduy, menjadikan pertanian padi sebagai komoditas unggulan. Data dari DPMPTSP Cilacap dan berita Antara News menyoroti upaya peningkatan produksi padi melalui pergiliran varietas dan peningkatan teknik budidaya. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sri Martani di Tambaksari aktif mendapatkan pembinaan dari petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, serta Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), untuk meningkatkan kapasitas SDM pertanian. Upaya ini sejalan dengan komitmen Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap untuk mempertahankan lahan sawah guna mendukung ketahanan pangan.

Selain padi, potensi pengembangan tanaman hortikultura seperti cabai di lahan tegalan dan budidaya di pekarangan dengan sistem polybag juga menjadi perhatian. Sektor peternakan juga menunjukkan geliat, dengan adanya pengembangan sapi potong melalui sistem inseminasi buatan (IB) yang juga digalakkan di desa-desa tetangga. Data dari Repository UIN Saizu dan Jurnal STIE AAS Surakarta menyoroti adanya kegiatan agrobisnis yang lebih terintegrasi, bahkan berbasis pesantren seperti di Pondok Pesantren Rubat Mbalong Ell-Firdaus. Kegiatan ini mencakup peternakan ayam, angsa, kambing, perikanan lele, budidaya sayuran, hingga produksi jamur tiram, tepung mocaf, dan kerajinan.

Keberadaan Pondok Pesantren Rubat Mbalong Ell-Firdaus menjadi salah satu motor penggerak ekonomi kreatif dan UMKM di Desa Tambaksari. Pesantren ini mengembangkan berbagai unit usaha, mulai dari peternakan terpadu, perkebunan sayuran, produksi batako dan paving, budidaya jamur tiram, pembuatan tepung mocaf, pengelolaan maggot, hingga kerajinan sandal kulit, laundry syariah, dan pengolahan drum bekas. Inisiatif seperti ini tidak hanya meningkatkan ekonomi masyarakat tetapi juga memberikan keterampilan dan lapangan kerja bagi santri dan warga sekitar.

Peluang investasi di sektor perikanan, seperti budidaya ikan gurami dan lele, juga cukup signifikan, mengingat potensi sumber daya air yang ada. Bahkan, data lama (2017) dari DPMPTSP Cilacap menyebutkan adanya potensi pengembangan ternak itik dan optimalisasi sumber daya perairan lainnya.

Infrastruktur dan Layanan Dasar

Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas Pemerintah Desa Tambaksari, yang proses perencanaannya melibatkan partisipasi aktif warga melalui musyawarah perencanaan pembangunan desa (Musrenbangdes). Ketersediaan jalan yang memadai, akses listrik, dan layanan komunikasi terus diupayakan peningkatannya.

Di bidang pendidikan, Desa Tambaksari memiliki beberapa institusi pendidikan dasar. Salah satunya adalah SD Negeri Tambaksari 03 Kedungreja yang beralamat di Jl. Kayim M Rusdi RT 07 RW 04, Dusun Gebangsari. Keberadaan fasilitas pendidikan ini penting untuk memastikan akses pendidikan bagi anak-anak usia sekolah di desa tersebut.

Layanan kesehatan masyarakat juga menjadi perhatian, dengan adanya fasilitas kesehatan tingkat pertama dan kegiatan Posyandu yang diharapkan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Kehidupan Sosial Kemasyarakatan dan Tantangan

Kehidupan sosial di Desa Tambaksari diwarnai dengan nilai-nilai keagamaan dan gotong royong. Kehadiran pondok pesantren turut memperkuat nuansa religius dan pengembangan karakter masyarakat. Kegiatan kemasyarakatan melalui RT dan RW menjadi wadah interaksi dan pemecahan masalah bersama.

Meskipun memiliki beragam potensi, Desa Tambaksari juga dihadapkan pada tantangan umum wilayah pedesaan. Regenerasi petani menjadi salah satu isu penting, di mana minat generasi muda terhadap sektor pertanian perlu terus ditumbuhkan. Ketua Gapoktan Sri Martani, Wasimun, dalam keterangannya kepada Antara News, menyoroti perlunya pendekatan inovatif untuk menarik minat anak muda ke pertanian, misalnya melalui pengenalan potensi ekonomi di sisi pemasaran terlebih dahulu.

Peningkatan infrastruktur, khususnya jalan usaha tani dan irigasi, tetap menjadi kebutuhan untuk mendukung produktivitas pertanian. Selain itu, akses permodalan dan pemasaran bagi UMKM juga perlu terus diperkuat agar dapat berkembang dan berdaya saing.

Optimisme dan Pembangunan Berkelanjutan

Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, khususnya di sektor pertanian dan perikanan, serta semangat kewirausahaan yang mulai tumbuh melalui UMKM dan kegiatan agrobisnis berbasis pesantren, Desa Tambaksari memiliki prospek cerah. Dukungan dari pemerintah desa, pemerintah kabupaten, serta partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan pembangunan.

"Pemerintah Desa Tambaksari berkomitmen untuk terus bersinergi dengan seluruh elemen masyarakat dan pihak terkait guna mengakselerasi pembangunan di berbagai sektor," ujar seorang perwakilan pemerintah desa.

"Fokus kami adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi potensi lokal, peningkatan kualitas SDM, dan penyediaan infrastruktur yang memadai."

Ke depan, Desa Tambaksari diharapkan tidak hanya menjadi lumbung pangan bagi Kabupaten Cilacap, tetapi juga menjadi contoh desa yang mandiri, inovatif, dan sejahtera, dengan tetap menjaga kearifan lokal dan kelestarian lingkungan. Kolaborasi antara sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan industri kreatif berbasis masyarakat akan menjadi motor penggerak utama menuju masa depan yang lebih baik.